Pages

Sabtu, 11 Agustus 2012

Irwan Parawansa di Imangkawani

Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) bakal kedatangan tamu. I Mangkawani akan dipentaskan di sana pada 22 dan 23 Juni. Pementasan drama klasik Bugis ini ditampilkan sebagai salah satu sajian pertunjukan dalam Jakarta Anniversary Festival VII 2009 yang berlangsung 3 Juni hingga 4 Juli dalam rangkaian merayakan ulang tahun ke-482 Kota Jakarta.

Pementasan drama ini disutradrai sendiri oleh penulis naskahnya AM Mochtar didukung sederet aktor senior seperti Asia Ramli Prapanca, Abdul Rodjak, Syahriar Tato, Rudhy Farooc, Aliem Prasastie, Djamal Dilaga, Rahman Labaranjangi, Uchi Harjani, Rini Mustakim, Jayadi Haruna, Irwanto Danumulyo, dan Irwan Parawansa.

Drama yang diangkat dari kisah Toloq Pessena We Sangiang I Mangkawani (Uleng LolollabuEdE) tersebut berkisah tentang cinta sejati dua sejoli yang terhadang adat yang kokoh. Dikisahkan We Sangiang I Mangkawani, putri mahkota Raja Bone Petta MangkauE yang dijodohkan dengan La Paelori, putra Raja Luwu Datu MappajungE, sejak masa kanak-kanak.


Semasa kecil hingga remaja, I Mangkawani dan kakak laki-lakinya La TonrawaliE berteman karib dengan La Fadomai, putra Karaeng Tanabatu dari Wawobulu. Dalam perjalanan menuju dewasa, tumbuh jalinan cinta di antara I Mangkawani dan La Fadomai.

Ketika utusan Raja Luwu datang untuk menetapkan hari perkawinan antara I Mangkawani dan La Paelori, I Mangkawani telah pergi meninggalkan istana bersama La Fadomai. Demi perjanjian kedua raja yang dimahkotai adat itu, La Fadomai harus mati di tangan sahabatnya La TonrawaliE yang juga kakak dari I Mangkawani. Sepeninggal La Fadomai, I Mangkawani pun menghabisi nyawanya demi cintanya pada sang kekasih.

Pementasan drama hasil kerja sama Gedung Kesenian Societeit de Harmonie Makassat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, dan GKJ ini diperkuat oleh musisi Basri B Sila dan Abdi Bashit yang ikut mendukung musik pentas teater keliling dunia I La Galigo arahan sutradara Amerika Robert Wilson.

0 komentar:

Posting Komentar